BELGRADE, - Menteri Dalam Negeri Serbia, Aleksandar Vulin, pada Sabtu (2/7) mengatakan bahwa negara-negara Barat harus meminta maaf kepada Serbia, daripada memaksanya untuk menjadi “tentara suruhan NATO” dalam konflik dengan Rusia. Ia menegaskan bahwa Serbia tidak akan membiarkan dirinya ikut terseret ke dalam "perang orang lain".
"Sikap Beograd sehubungan dengan konflik yang sedang berlangsung antara Moskow dan Kiev sangat jelas,” kata Vulin dalam sebuah wawancara dengan media lokal, dikutip RT.com.
Ia menambahkan bahwa Serbia menghormati integritas wilayah Ukraina tetapi tidak akan ikut menjatuhkan kebijakan sanksi terhadap Rusia karena hubungan dekat dan bersahabatnya yang telah berlangsung lama dengan Moskow.
“Apakah kita ingin menjadi bagian dari konflik Barat dengan Rusia? Apakah kita ingin melupakan semua dekade di mana Rusia mendukung kita? Apakah kita ingin melupakan persaudaraan Slavia selama berabad-abad ini?” tambahnya.
Serbia menghormati integritas teritorial “semua negara,” kata menteri itu, menambahkan bahwa Beograd juga “menghormati hukum internasional, tidak seperti Uni Eropa.” Vulin kemudian mengecam Brussel atas apa yang disebutnya sebagai kegagalan menghormati kedaulatan dan integritas teritorial Serbia.
"AS dan sekutunya telah melanggar hak kedaulatan Serbia dengan mengakui kemerdekaan Kosovo," kata Vulin.
Setiap kali pejabat Amerika atau Barat lainnya meminta Beograd untuk menjatuhkan sanksi pada Rusia, Vulin mengatakan dia bertanya kepada mereka kapan mereka akan melakukan hal yang sama atas pelanggaran integritas teritorial Serbia.
“Kami sangat jelas: Kami tidak akan terlibat dalam konflik dengan Rusia, kami tidak akan terlibat dalam perang orang lain, kami tidak akan menjadi prajurit suruhan orang lain.”